PENGARUH
LARUTAN ASAM DAN SABUN
TERHADAP
PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU
ABSTRAK
Tanaman kacang hijau sudah cukup populer di Indonesia.
Tanaman ini sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti bubur, susu
ataupun diolah sebagai minuman ringan. Pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau diawali dengan perkecambahan. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh
cahaya, air, udara dan suhu. Apabila aspek-aspek
tersebut tidak sesuai , seperti air yang tercemar atau terlalu asam, maka
proses perkecambahan akan terganggu. Hal ini terbukti dengan adanya penelitian yang
menunjukan bahwa kacang hijau yang disiram dengan air tercemar atau air yang
terlalu asam mengalami keterlambatan
dalam perkecambahan.
Kata kunci : Tanaman
kacang hijau, perkecambahan, larutan.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan
dan perkembanmgan embrio. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, suhu,
dan oksigen. Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah dikenal dua
macam tipe perkecambahan, yaitu :
1. Perkecambahan Epigeal
Merupakan pertumbuhan
memanjang dari hipokotil yang menyebabkan pluma dan kotiledon terdorong
kepermukaan tanah.
2. Perkecambahan Hipogeal
Merupakan pertumbuhan
memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan
muncul di atas tanah, tetapi kotiledon tetap berada di dalam tanah.
Pertumbuhan merupakan
proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke
bentuk semula). Pertumbuhan pada tumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur).
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang
menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Pertumbuhan primer terjadi pada
embrio, ujung batang, dan ujung akar.
Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung
akar belakang meristem apikal dibedakan menjadi tiga, yaitu :
§ Daerah pembelahan sel,
sel-sel di daerah ini aktif membelah, dan sifatnya tetap meristematik, daerah
ini biasanya terdapat di ujung akar.
§ Daerah pemanjangan sel, merupakan daerah yang sel-selnya mengalami
perubahan volume sehingga akan cepat memanjang. Daerah ini terletak di belakang
daerah pembelahan.
§ Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi
menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
2.
Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas
sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini
dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae
dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Pada pertumbuhan
sekunder yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat pada
kambium. Sel-sel tersebut akan melakukan pembelahan secara radial, yaitu
pembelahan sel yang terdapat disekitar xylem
mengarah ke dalam dan sel-sel yang terdapat disekitar floem mengarah keluar.
Pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan dipengaruhi oleh dua fakor yaitu, dalam (internal) dan luar
(eksternal).
1. Faktor Eksternal
a. Air.
Air merupakan kebutuhan yang sangat
vital bagi tumbuhan. Air diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya
reaksi kimia di dalam sel, komponen dasar pembentukan zat makanan, dan membantu
mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh.
b. Oksigen (O2).
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk
menghasilkan energi.
c. Suhu.
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan
tumbuhan selama pertumbuhan dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada
jenis tumbuhan dan tempat hidupnya.
d. Cahaya.
Cahaya dibutuhkan agar dapat
melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang dipelihara dalam ruangan gelap atau
memperoleh cahaya redup akan menghasilkan batang yang tumbuh panjang, tetapi
dalam kondisi lemah, daun berukuran kecil, dan tumbuhan tampak berwarna pucat.
e. Zat hara dalam tanah.
Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur
hara yang tersimpan di dalam tanah. Semua unsur hara tersebut digunakan sebagai
komponen penyusun zat organik di dalam sel.
f. Kelembapan
Kelembapan udara mempengaruhi
penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan nutrisi. Penguapan air akan
meningkat apabila kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak
nutrisi. Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman.
2. Faktor Internal
a.Gen.
Gen
berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk
pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh lingkungan yang sama,
tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang berbeda maka kemampuan
tumbuhnya pun berbeda.
b.Hormon.
Aktivitas
tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon
tumbuhan, yaitu: auksin, sitokinin,
etilena, asam absisat, dan kalin.
Saat
ini manusia telah mengalami era globalisasi. Di era globalisasi ini kepentingan
manusia akan terobosan-terobosan teknologi modern semakin meningkat, maka
dibuatlah pabrik-pabrik tertentu untuk memproduksi
segala kebutuhan manusia. Selain itu,
pabrik
secara langsung juga memproduksi sisa hasil produksi yang dinamakan limbah, seperti
contohnya limbah asam. Limbah asam dapat mencemari air dan tanah apabila dalam
pembuangannya dilakukan secara sembarang, akan terjadi penurunan kualitas, baik itu kualitas air
ataupun kualitas tanah. Tanah yang terkontaminasi limbah asam, akan sulit untuk
dijadikan media tanam tumbuhan karena mempunyai
pH <5,6, dan akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat
rendahnya ketersediaan unsur hara penting, seperti fosfor dan nitrogen. Tanaman
yang ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga menunjukan
klorosis (peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan
nitrogen. Selain limbah asam ada juga limbah dari hasil pemakaian produksi,
yaitu limbah sabun atau detergen. Sifatnya sama dengan limbah asam.
Karakteristik dari detergen atau sabun adalah terdapatnya
bahan yang tidak dapat dipecah (didegradasi oleh mikroorganisme yang berada di
dalam air yaitu benzena ). Selain
senyawa benzena tadi terdapat juga senyawa lain yang
ditambahkan pabrik untuk menyempurnakan kegunaan produknya yaitu Natrium perborat, pewangi, pelembut, Natrium silikat, enzim, penstabil dan
zat lainnya.
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui apakah
benar memang ada pengaruh dari
limbah asam maupun dari limbah detergen dengan media tanam kapas sebagai
pengganti tanah dan tanaman yang ditanam adalah biji kacang hijau.
PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan
dengan menggunakan 3 gelas plastik kecil sebagai
wadah, kapas sebagai media tanam pengganti tanah, air bersih, alat tulis, biji
kacang hijau sebagai tanaman yang diteliti, air limbah detergen, larutan asam dari cuka
dan penggaris. Perlakuan terhadap kacang hijau adalah dengan cara merendam biji
kacang hijau di dalam air bersih selama 45 menit. Kemudian isi masing-masing
gelas dengan kapas yang sudah dicelupkan kedalam 3 jenis air yaitu air asam,
air detergen dan air bersih. Setelah selesai, simpan 5 biji kacang hijau yang
telah d rendam selama 45 menit ke dalam setiap gelas di atas kapas dan
diberikan label di gelas agar tidak tertukar.
Pengamatan dilakukan dengan mengamati pertumbuhan atau
perkecambahan biji kacang hijau setiap 6 jam selama 3 hari dengan mengukur
kecepatan tumbuh dan mengukur panjang dari pertumbuhannya. Ketika data telah
diperoleh, dilakukan pembandingan hasil pengamatan dan memberikan kesimpulan terhadap
percobaan yang dilakukan dengan menanam biji kacang hijau di dalam 3 jenis air
yang bebeda yaitu air detergen, air asam
dan air biasa, kemudian menganalisis hasil pengamatan yang telah dibuat dalam
bentuk tabel.
Tabel pengamatan perkecambahan terhadap
air bersih, air detergen dan air asam dalam satuan sentimeter
6 jam ke
|
Air bersih
|
Air detergen
|
Air asam
|
1
|
0 cm
|
0 cm
|
0 cm
|
2
|
0,2 cm
|
0 cm
|
0 cm
|
3
|
0,5 cm
|
0,1 cm
|
0 cm
|
4
|
1 cm
|
0,3 cm
|
0,1 cm
|
5
|
1,1 cm
|
0, 5 cm
|
0,3 cm
|
6
|
1,5 cm
|
0,6 cm
|
0,4 cm
|
Tabel hasil pengamatan di atas menjelaskan bahwa biji
kacang hijau yang diletakan dalam medium air bersih mengalami pertumbuhan yang
lambat namun stabil. Tumbuhan
terlihat sehat dan segar. Berbeda dengan biji kacang hijau yang diletakan dalam medium
air detergen dan air asam mengalami pertumbuhan yang sangat lambat bila
dibandingkan dengan yang menggunakan air bersih, pada bijinya sedikit agak
keriput dan agak membusuk dan
pertumbuhannya
tidak sebagus kacang hijau yang menggunakan air bersih, kacang hijau ini tidak
tumbuh lurus memanjang tetapi seperti melilit atau melengkung.
Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa
limbah sabun mandi atau detergen dan limbah asam dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman dikarenakan adanya pH berlebih yang mengakibatkan
pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.
DAFTAR PUSTAKA
Anton.
2012. Karakteristik tanaman kacang hijau .Ciamis
: Tanpa Penerbit.
Gembong. 2007 .Morfologi tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Kirana Candra. 2011. Kreatif
Biologi SMA/MA kelas XIIa. Jawa Tengah: Viva Pakarindo
http://id.wikipedia.org/wiki/tanaman
kacang hijau .Dibuka hari Senin,
tanggal 29 November 2012, pukul 14.00 WIB
BIODATA KELOMPOK
Nama : Afra Evruyanti Yulinar
NIM
2119110121
TTL : Ciamis, 26 Juli 1993
Nama : Anton Priyadi
NIM : 2119110113
TTL : Cilacap, 28 Februari 1993
Nama : Reddy Gunawan Herdiyana
NIM : 2119110138
TTL : Ciamis, 30 Juli 1993
Blognya sangat membantu gan, terimakasih.. :D
BalasHapusJangan lupa Kunjungi juga :
http://v_jar.student.ipb.ac.id
http://repository.ipb.ac.id