Kamis, 19 September 2013

mini jurnal PENGARUH LARUTAN ASAM DAN SABUN TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU



PENGARUH LARUTAN ASAM DAN SABUN
TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU
ABSTRAK
            Tanaman kacang hijau sudah cukup populer di Indonesia. Tanaman ini sudah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pangan seperti bubur, susu ataupun diolah sebagai minuman ringan. Pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau diawali dengan perkecambahan. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, air, udara dan suhu. Apabila aspek-aspek tersebut tidak sesuai , seperti air yang tercemar atau terlalu asam, maka proses perkecambahan akan terganggu. Hal ini terbukti dengan adanya penelitian yang menunjukan bahwa kacang hijau yang disiram dengan air tercemar atau air yang terlalu asam mengalami keterlambatan dalam perkecambahan.
Kata kunci : Tanaman kacang hijau, perkecambahan, larutan.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan.  Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembanmgan embrio. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, suhu, dan oksigen. Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah dikenal dua macam tipe perkecambahan, yaitu :
1.     Perkecambahan Epigeal
Merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan pluma dan kotiledon terdorong kepermukaan tanah.
2.     Perkecambahan Hipogeal
Merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, tetapi kotiledon tetap berada di dalam tanah.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan pada tumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu:
1.        Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung batang, dan ujung akar.
Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar belakang meristem apikal dibedakan menjadi tiga, yaitu :
§ Daerah pembelahan sel, sel-sel di daerah ini aktif membelah, dan sifatnya tetap meristematik, daerah ini biasanya terdapat di ujung akar.
§  Daerah pemanjangan sel, merupakan daerah yang sel-selnya mengalami perubahan volume sehingga akan cepat memanjang. Daerah ini terletak di belakang daerah pembelahan.
§ Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
2.        Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Pada pertumbuhan sekunder yang aktif membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat pada kambium. Sel-sel tersebut akan melakukan pembelahan secara radial, yaitu pembelahan sel yang terdapat disekitar xylem mengarah ke dalam dan sel-sel yang terdapat disekitar floem mengarah keluar.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua fakor yaitu, dalam (internal) dan luar (eksternal).
1. Faktor Eksternal
 a. Air.
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel, komponen dasar pembentukan zat makanan, dan membantu mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh.
b. Oksigen (O2).
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energi.
c. Suhu.
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat hidupnya.
d. Cahaya.
Cahaya dibutuhkan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan menghasilkan batang yang tumbuh panjang, tetapi dalam kondisi lemah, daun berukuran kecil, dan tumbuhan tampak berwarna pucat.
e. Zat hara dalam tanah.
Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur hara yang tersimpan di dalam tanah. Semua unsur hara tersebut digunakan sebagai komponen penyusun zat organik di dalam sel.
f. Kelembapan
Kelembapan udara mempengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan penyerapan nutrisi. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah, akibatnya tumbuhan dapat menyerap banyak nutrisi. Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman.
2. Faktor Internal
    a.Gen.
    Gen berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.
   b.Hormon.
   Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan, yaitu: auksin, sitokinin, etilena, asam absisat, dan kalin.
Saat ini manusia telah mengalami era globalisasi. Di era globalisasi ini kepentingan manusia akan terobosan-terobosan teknologi modern semakin meningkat, maka dibuatlah pabrik-pabrik tertentu untuk memproduksi segala kebutuhan manusia. Selain itu, pabrik secara langsung juga memproduksi sisa hasil produksi yang dinamakan limbah, seperti contohnya limbah asam. Limbah asam dapat mencemari air dan tanah apabila dalam pembuangannya dilakukan secara sembarang, akan terjadi penurunan kualitas, baik itu kualitas air ataupun kualitas tanah. Tanah yang terkontaminasi limbah asam, akan sulit untuk dijadikan media tanam tumbuhan karena mempunyai  pH <5,6, dan akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat akibat rendahnya ketersediaan unsur hara penting, seperti fosfor dan nitrogen. Tanaman yang ditanam pada tanah yang memiliki pH rendah biasanya juga menunjukan klorosis (peleburan klorofil sehingga daun berwarna pucat) akibat kekurangan nitrogen. Selain limbah asam ada juga limbah dari hasil pemakaian produksi, yaitu limbah sabun atau detergen. Sifatnya sama dengan limbah asam.
            Karakteristik dari detergen atau sabun adalah terdapatnya bahan yang tidak dapat dipecah (didegradasi oleh mikroorganisme yang berada di dalam air yaitu benzena ). Selain senyawa benzena  tadi terdapat juga senyawa lain yang ditambahkan pabrik untuk menyempurnakan kegunaan produknya yaitu Natrium perborat, pewangi, pelembut, Natrium silikat, enzim, penstabil dan zat lainnya.
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah benar memang ada pengaruh dari limbah asam maupun dari limbah detergen dengan media tanam kapas sebagai pengganti tanah dan tanaman yang ditanam adalah biji kacang hijau.
PEMBAHASAN
            Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 gelas plastik kecil sebagai wadah, kapas sebagai media tanam pengganti tanah, air bersih, alat tulis, biji kacang hijau sebagai tanaman yang diteliti, air limbah detergen, larutan asam dari cuka dan penggaris. Perlakuan terhadap kacang hijau adalah dengan cara merendam biji kacang hijau di dalam air bersih selama 45 menit. Kemudian isi masing-masing gelas dengan kapas yang sudah dicelupkan kedalam 3 jenis air yaitu air asam, air detergen dan air bersih. Setelah selesai, simpan 5 biji kacang hijau yang telah d rendam selama 45 menit ke dalam setiap gelas di atas kapas dan diberikan label di gelas agar tidak tertukar.
            Pengamatan dilakukan dengan mengamati pertumbuhan atau perkecambahan biji kacang hijau setiap 6 jam selama 3 hari dengan mengukur kecepatan tumbuh dan mengukur panjang dari pertumbuhannya. Ketika data telah diperoleh, dilakukan pembandingan hasil pengamatan dan memberikan kesimpulan terhadap percobaan yang dilakukan dengan menanam biji kacang hijau di dalam 3 jenis air yang bebeda yaitu air detergen, air  asam dan air biasa, kemudian menganalisis hasil pengamatan yang telah dibuat dalam bentuk tabel.
Tabel pengamatan perkecambahan terhadap air bersih, air detergen dan air asam dalam satuan sentimeter
6 jam ke
Air bersih
Air detergen
Air asam
1
0 cm
0 cm
0 cm
2
0,2 cm
0 cm
0 cm
3
0,5 cm
0,1 cm
0 cm
4
1 cm
0,3 cm
0,1 cm
5
1,1 cm
0, 5 cm
0,3 cm
6
1,5 cm
0,6 cm
0,4 cm

            Tabel hasil pengamatan di atas menjelaskan bahwa biji kacang hijau yang diletakan dalam medium air bersih mengalami pertumbuhan yang lambat namun stabil. Tumbuhan terlihat sehat dan segar. Berbeda dengan biji kacang hijau yang diletakan dalam medium air detergen dan air asam mengalami pertumbuhan yang sangat lambat bila dibandingkan dengan yang menggunakan air bersih, pada bijinya sedikit agak keriput dan agak membusuk dan pertumbuhannya tidak sebagus kacang hijau yang menggunakan air bersih, kacang hijau ini tidak tumbuh lurus memanjang tetapi seperti melilit atau melengkung.
            Dari hasil pengamatan tersebut diperoleh kesimpulan bahwa limbah sabun mandi atau detergen dan limbah asam dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman dikarenakan adanya pH berlebih yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.

DAFTAR  PUSTAKA
Anton. 2012. Karakteristik tanaman kacang hijau .Ciamis : Tanpa Penerbit.
Gembong. 2007 .Morfologi tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Kirana Candra. 2011. Kreatif Biologi SMA/MA kelas XIIa. Jawa Tengah: Viva Pakarindo
http://id.wikipedia.org/wiki/tanaman kacang hijau .Dibuka hari Senin, tanggal 29 November 2012, pukul 14.00 WIB

BIODATA KELOMPOK
Nama   : Afra Evruyanti Yulinar
NIM      2119110121
TTL     : Ciamis, 26 Juli 1993

Nama   : Anton Priyadi
NIM    : 2119110113
TTL     : Cilacap, 28 Februari 1993

Nama   : Reddy Gunawan Herdiyana
NIM    : 2119110138
TTL     : Ciamis, 30 Juli 1993

1 komentar: